Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pidato Kekuatan Cinta - Ustazd Mas Habibi

 

Pidato Kekuatan Cinta - Ustazd Mas Habibi

Ustazd Mas Habibi



اسلام عليكم ور وب 
 الحَمْدُ للهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهَ ، أَمَّا بَعْد 

Sahabatku yang dimuliakan adalah ibadah terbagi menjadi dua macam ada yang limited ada yang unlimited ada ibadah yang berbatas waktu yang tidak bisa kita lakukan di luar waktu yang sudah ditentukan, salah satunya adalah puasa ramadhan, salat lima waktu, kita tidak boleh salat zuhur di asar, salat ashar di magrib, Karena itu adalah maktubah sudah tertentu Kapan waktu pelaksanaannya. 

Ada pula ibadah yang a limited ibadah yang tak kenal waktu tidak ada waktu dikhususkan Kapan kita melakukan nya salah satunya adalah bersalawat bershalawat kepada Baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam tidak memiliki rentang waktu tertentu. Para ulama Menyatakan karena banyak bershalawat kepada rasulullah menunjuki kepada kesucian.
Cinta sholawat artinya mencintai, dan mencintai adalah perihal yang tidak butuh kepada rentang waktu tertentu.

Sahabatku yang dimuliakan adalah akan mencintai Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kita tidak diharuskan Kapan waktu yang ditentukan namun sedih bila kita melihat bila kita baca keadaan masyarakat kita di Indonesia khususnya dahulu saat Rabiul awal Rabiul akhir Jumadil Awal Jumadil Akhir bulan-bulan Maulud nabi besar muhammad shallallahu alaihi wa sallam begitu banyak orang yang meluapkan cintanya menumpahkan kasih sayangnya kepada Baginda mengadakan perayaan Maulid, mengadakan tempat bacaan bersalawat, berkumpul di keramaian, membacakan Kiraah Maulid Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, namun saat ini kemana amalan itu semua, Apakah sudah habis cinta kita kepada Rasulullah dengan berakhirnya bulan Jumadil Akhir?, dimana cinta kita kepadanya, dimana kasih sayang yang selama ini kita luapkan Kepada beliau, maka ada orang yang tidak cukup merayakan Maulid satu tahun sekali ini berbeda tingkat kecintaannya, dan ingat keimanan kita tergantung Bagaimana kecintaan kita kepada Rasulullah.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengatakan "tidak ada Iman bagi orang yang tidak mencintaiku didalam hatinya" 

Ada orang yang merayakan Maulid setahun sekali, setaraf itu cintanya kepada Rasulullah.

Ada orang yang tidak cukup merayakan setahun sekali, ia ingin setiap bulan sekali ia adakan tanggal 12 karena Rasulullah lahir tanggal 12.

Tidak cukup Sebulan sekali ia akan seminggu sekali, hari Senin karena rasul lahir pada hari Senin.

Tidak cukup seminggu sekali, ada orang yang tingkat kecintaannya mahatinggi ia lakukan setiap pagi, setiap malam Senin, karena Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam lahir pada malam Senin.

Ada yang tidak cukup semalam sekali sehari sekali ia lakukan itu setiap saat, setiap ia salat.

Karena Rasulullah SAW mengatakan صلوا كما رايتم اصلي Shalatlah kalian Sebagaimana aku salat, maka saat dia salat, dia ingat Rasulullah, saat dia baca al-qur'an, dia ingat Rasulullah, saat dia beribadah, dia ingat Rasulullah, Itulah cinta saat kita mampu menghadirkan sosok yang kita cintai setiap saat di dalam hati kita.

Pernah suatu ketika sedang umar mengaku di hadapan Allah, ya Muhammad ya nabiyallah Ya Rasulallah, tidak ada orang yang lebih kucintai selain Engkau dibandingkan diriku sendiri, artinya umar mencintai dirinya lalu kemudian rasulullah yang ia cintai, Apa tanggapan Rasul belum sempurna imanmu sebelum engkau menjadikan aku manusia pertama yang ada di dalam hatimu orang pertama yang kau cintai, lalu Umar mengatakan demi Allah tidak ada orang yang lebih kucintai bahkan dibanding diriku sendiri kecuali engkau Ya Rasulullah, lalu kata Rasul كنت مءمنا wahai umar, engkau sudah beriman wahai umar.

Sahabat yang dimuliakan Allah, antara orang yang mencintai dengan yang dicintai  memiliki rabitah, memiliki ikatan mahabbah yang sangat kuat.

Pernah di Arab Saudi seorang pernah menceritakan ada seorang pasien di rumah sakit, begitu lama Ia sakit lumpuh tak dapat menggerakkan jari jemarinya, ia tak dapat mengangkat kakinya, tak dapat berlangkah, tak dapat bangun dari Sakitnya, sampai seluruh pabrik di Kota Mekah, seluruh dokter di Kota Mekah, diundang untuk menyembuhkan penyakit infeksi, tapi tidak mendapatkan satu kesembuhan, sampai pada akhirnya diundang lah tabib yang ahli, tabib yang hebat, Masya Allah cerdasnya pertanyaan tabib ini, bukan apa sakit dia yg ditanyakan kepada orang sekitarnya, siapa nama ayahnya, disebutkan nama ayahnya,  lalu tabib ini tidak menanyakan sakitnya apa, Sejak kapan sakitnya, tidak merekomendasikan kesembuhannya, tapi ucapan yg dibisikkan nama ayah pemuda itu ke telinganya, di Seketika itu tangan pemuda itu bergerak jarinya, terangkat kakinya bergerak, semua orang baru tahu, dan dokter ini menjelaskan bahwa dia merindukan keluarganya, penyakitnya adalah cintanya kepada keluarganya, karena orang yang mencintai ketika disebutkan nama yang dicintai akan bergetar hatinya, bergetar nadinya, bergetar jari-jemarinya.

Maka pertanyaannya hari ini adalah seberapa besar cinta kita kepada Rasulullah, Adakah ketika kita mendengarkan nama-nama Nabi Muhammad kita bersholawat, Adakah ketika kita mendengarkan  sholawat kita juga ikut bersalawat atau kita Acuh Tak Acuh mendengarkan nama nabi tanpa bersalawat, mendengarkan sholawat pun tanpa diiringi dengan sholawat.

Sahabatku yang dimuliakan Allah.

Maka pada akhirnya kami ingin mengajak kita semua Mari kembali hadirkan cinta kembali, jatuh cinta sebagaimana kita jatuh cinta kepada Baginda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam pada bulan Maulid yang telah berlalu, maka hadirkan cinta itu kembali, karena tidak akan selamat manusia yang tidak akan ada cinta kepada nabinya didalam hatinya.

Billahitaufiq walhidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

https://youtu.be/fOL6izGepqo

Posting Komentar untuk "Pidato Kekuatan Cinta - Ustazd Mas Habibi"